Postingan

Cara Menyikapi Anak yang Mulai Mengenal Pacaran

Gambar
Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan mengenai foto anak yang sedang menggandeng dan memeluk lawan jenisnya (pacar) di media sosial. Mirisnya, kejadian tersebut terjadi pada anak SD dan SMP yang seharusnya di usia tersebut mereka hanya sibuk belajar dan bermain. Gaya pacaran anak sekarang memang perlu diperhatikan dengan baik, dengan pemikirannya yang belum matang dan masa puber yang terjadi lebih cepat, orangtua mana yang tak ketar-ketir saat mengetahui anaknya telah berpacaran. Sebagai orangtua yang hidup di zaman yang serba canggih dan modern seperti sekarang ini, kita perlu menyadari bahwa zaman sudah berubah. Masa yang dilalui anak-anak kita tidak sama dengan masa yang dilalui oleh orangtuanya. Dalam hal ini, orangtua memiliki peranan penting untuk bisa menyikapi anak yang telah mengenal pacaran lebih dini dari usia seharusnya. Saat ini, pacaran memang sudah mewabah di dunia anak remaja. Fenomena tersebut sangat sulit dibendung, lingkungan tentu saja sangat berpengaruh,

Apa yang Orangtua Lakukan Jika Cyber Bullying Pada Anak Terjadi?

Gambar
Sekarang ini hampir semua orang punya  media sosial.  Dari orang dewasa, remaja, hingga anak-anak sekalipun sudah mahir menggunakannya. Apakah anak Anda termasuk pengguna media sosial yang aktif? Jika iya, sebaiknya terus perhatikan dan pantau si kecil dalam menggunakan akun media sosialnya. Pasalnya, saat ini banyak yang menyalahgunakan media sosial. Tak jarang anak-anak dan remaja jadi sasaran cyber bullying. Ya, cyber bullying bisa saja dialami si kecil. Sebagai orangtua, pasti Anda sangat cemas dan tak terima jika si kecil mengalami hal tersebut.  Namun, ada beberapa cara bijak dalam mengatasi dan merespon cyber bullying pada anak.  Bagaimana orangtua harus bersikap ketika terjadi cyber bullying pada anak? Kebanyakan anak-anak dan remaja yang mengalami cyber bullying tidak mengerti sepenuhnya apa yang terjadi. Mungkin ketika mereka merasa tertindas, mereka akan merasa ketakutan atau bahkan marah. Maka itu, butuh peran Anda sebagai orangtua untuk mendampinginya. Ini dia ya

6 Tips Sukses Berkomunikasi Dengan Anak yang Sedang Beranjak Remaja

Gambar
Menjaga   komunikasi  dengan anak Anda yang sedang beranjak remaja tentu tidak semudah saat mereka masih kanak-kanak. Di usia tersebut, sering kali mereka merasa sudah cukup dewasa dan mampu untuk melakukan apapun sendiri. Karena itu, tidak heran jika di usia tersebut mereka akan lebih sulit diajak untuk berkomunikasi karena mereka merasa sudah punya “hak” untuk menentukan apa yang mereka ingin lakukan. Namun sebagai orang tua, sesulit apapun yang Anda hadapi, Anda tetap perlu berada di sisi mereka untuk memberikan bimbingan, kasih sayang, dan dukungan. Beri mereka ruang untuk tumbuh, namun tetap dalam pantauan Anda; salah satunya dengan menjaga komunikasi. Sayangnya, perbedaan pandangan antara Anda dengan anak yang sedang beranjak remaja seringkali memicu perdebatan. Hal tersebut tidak jarang membuat hubungan Anda dengan anak menjadi renggang, atau, anak Anda kehilangan kepercayaan untuk berkomunikasi dengan Anda. Karena itu berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan unt

7 Tips Pengasuhan Anak di Era Digital dari Psikolog Elly Risman

Gambar
Membesarkan anak di zaman millenial butuh usaha ekstra dibanding puluhan tahun yang lalu. Perkembangan dunia digital tak hanya memberi kemudahan, malah kadang membuat gap antara orangtua dan anak. Tak jarang berakhir dengan anak yang membangkang atau masalah lainnya. Psikolog dan Pendiri Yayasan Kita dan Buah Hati Elly Risman berbagi tujuh cara mengasuh anak di era digital yang bisa dipraktikkan agar hubungan antara orangtua dan anak tetap terjaga. 1. Tanggung Jawab Penuh Ketika bicara mengenai pola asuh anak, peran seorang ibu seringkali dianggap hal paling utama. Padahal menurut Elly, sosok ayah dalam mendidik anak tak kalah penting. Di era digital seperti sekarang ini, ayah dan ibu harus memiliki pandangan yang sama, yaitu sama-sama bertanggungjawab atas jiwa, tubuh, pikiran, keimanan, kesejahteraan anak secara utuh. Masih banyak orangtua muda masa kini yang melepaskan anak-anaknya secara total di tangan orang ketiga, entah mertua atau pembantu. Namun jika hal ini terpak

Jenis – jenis Parenting Style

Gambar
     1. Authoritarian / Otoriter Parenting style Authoritarian atau pola asuh otoriter ini menekankan pada disiplin dan juga kepatuhan pada anak. Pola asuh ini banyak menreapkan aturan – aturan yang ketat dan kaku, serta mengedepankan hukuman – hukuman ketika ada aturan yang dilanggar. Pola asuh parenting ini membawa anak – anak untuk mengikuti aturan dari orang tua, tanpa bisa diganggu gugat. Ketika anak – anak melanggar aturan, maka hukuman akan diberikan. Hukuman lebih bersifat aversif, bisa berupa dipukul, dikurung di dalam kamar, kekerasan, dan hukuman lain yang banyak mengarah kepada hukuman fisik. Kelebihan pola asuh otoriter : Anak – anak cenderung patuh terhadap aturan Anak – anak lebih kecil kemungkinannya membangkang pada orangtua Disiplin pada anak meningkat Pola hidup anak cenderung tersusun dan terjadwal Kekurangan pola asuh otoriter : Kemungkinan anak – anak berbuat kekerasan diluar lingkungan keluarga meningkat Anak – anak merasa takut terhadap soso